Gambar Sampul Sosiologi · Bab 1 Proses Perubahan Sosial dalam Masyarakat
Sosiologi · Bab 1 Proses Perubahan Sosial dalam Masyarakat
Bondet

22/08/2021 10:41:15

SMA 12 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Jilid 3 untuk SMA dan MA Kelas XII

Sosiologi

Bondet Wrahatnala

Bondet Wrahatnala

Glosarium

i

Untuk SMA dan MA Kelas XII

Bondet Wrahatnala

ii

Sosiologi

SMA/MA Kelas X

Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional

dilindungi oleh Undang-Undang

Sosiologi

Jilid 3 untuk SMA dan MA Kelas XII

Penyusun

:

Bondet Wrahatnala

Editor

:

Endang Siti Wuryani

Perancang Sampul

:

Alfianto S.

Perancang Tata Letak Isi :

Alfianto S.

Penata Letak

:

Fitri Fatimah

Ilustrator

:

Alfianto S.

Sumber Ilustrasi Cover Sosiologi XII

Indonesia “W

elcome Y

ou”

ii

Hak Cipta Buku ini dibeli oleh Departemen Pendidikan

Nasional dari Penerbit Sekawan Cipta Karya

Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional tahun 2009

Diperbanyak oleh ....

301.07

BON

BONDET Wrahatnala

s

Sosiologi 3 : untuk SMA dan MA Kelas XII / penyusun Bondet Wrahatnala

; editor, Endang Siti Wuryani ; illustrator, Alfianto S

. — Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.

vi, 186 hlm. : ilus. ; 30 cm

Bibliografi : hlm. 183-184

Indeks

ISBN : 978-979-068-742-4 ( no. jilid lengkap )

978-979-068-752-3

1. Sosiologi-Studi dan Pengajaran I. Judul

II. Endang Siti Wuryani III. Alfianto S

Glosarium

iii

Kata Sambutan

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya,

Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun 2009, telah membeli

hak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis/penerbit untuk disebarluaskan kepada masyarakat

melalui situs internet (

website

) Jaringan Pendidikan Nasional.

Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan dan telah

ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan

dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun

2007 tanggal 25 Juli 2007.

Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para penulis/penerbit

yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada Departemen Pendidikan Nasional

untuk digunakan secara luas oleh para siswa dan guru di seluruh Indonesia.

Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada Departemen

Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (

down load

), digandakan, dicetak, dialihmediakan,

atau difotokopi oleh masyarakat. Namun, untuk penggandaan yang bersifat komersial harga

penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Diharapkan bahwa

buku teks pelajaran ini akan lebih mudah diakses sehingga siswa dan guru di seluruh Indonesia

maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri dapat memanfaatkan sumber belajar ini.

Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada para siswa kami

ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa

buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami

harapkan.

Jakarta, Juni 2009

Kepala Pusat Perbukuan

iii

iv

Sosiologi

SMA/MA Kelas X

Kata Pengantar

Sebagai anggota masyarakat, setiap hari kamu selalu bergaul, berhubungan, dan

berkomunikasi dengan orang lain yang ada di sekitarmu. Apa yang kamu lakukan

itu merupakan bagian dari kajian Sosiologi yang akan kamu pelajari dalam buku

ini.

Pelajaran Sosiologi diberikan agar kamu mampu untuk memahami fenomena

sosial yang terjadi di sekitarmu. Buku Sosiologi untuk SMA dan MA ini dapat

membantumu dalam memahami konsep-konsep sosiologi, seperti sosialisasi, nilai

dan norma, kelompok sosial, struktur sosial, lembaga sosial, perubahan sosial, dan

konflik sampai pada terciptanya integrasi sosial. Dengan memahami konsep-konsep

sosiologi tersebut kamu akan mampu menelaah berbagai kejadian yang ada di

sekitarmu, sehingga mampu menumbuhkan kepedulianmu terhadap lingkungan

di sekitarmu. Selain itu agar kamu mampu bersikap dan bertingkah laku dalam

kehidupan sehari-hari.

Dalam buku ini disertai dengan gambar-gambar yang mendukung, contoh-

contoh, serta tugas-tugas dan latihan pada setiap bab yang memudahkanmu dalam

memahami dan mengaplikasikan materi yang disampaikan dalam kehidupan sehari-

hari di masyarakat. Selain itu juga disertai contoh kasus yang terjadi di masyarakat

agar kamu mampu menganalisis kasus tersebut kaitannya dengan materi yang telah

kamu pelajari. Dengan membaca buku ini kamu dapat memahami dan mengenali

lingkungan beserta kejadian yang terjadi di dalamnya.

Akhirnya, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu terbitnya Buku Sosiologi untuk SMA dan MA ini. Semoga buku ini

dapat bermanfaat bagi semua orang. Terima kasih. Selamat belajar!

Surakarta, Juli 2007

Penulis

iv

Glosarium

v

Daftar Isi

I

II

III

Kata Sambutan

.......................................................................................................................... iii

Kata Pengantar

.......................................................................................................................... iv

Daftar Isi

...................................................................................................................................

v

Semester I

Bab

Proses Perubahan Sosial dalam Masyarakat

.................................................................

3

A. Apakah Perubahan Sosial Itu ..........................................................................................

5

B. Beberapa Perspektif Perubahan Sos

ial ..........................................................................

7

C. Faktor Penyebab

Perubahan Sos

ial ................................................................................

1 1

D. Proses Perub

ahan Sosial ...................................................................................................

2 0

E. Syarat-Syarat Perubahan Sosial Diterima Masyarakat ..............................................

2 5

Rangkuman ................................................................................................................................

2 6

Latih Kemampuan

1 ................................................................................................................

2 6

Analisis

Kasus .................................................................................................................

...........

2 8

Bab

Dampak Perubahan Sosial dalam Masyarakat

..............................................................

2 9

A. Ciri-Ciri dan Karakteristik Perubahan

Sosial ...............................................................

3 1

B. Faktor Pendorong Perubahan Sosial ..............................................................................

3 3

C. Faktor Penghamba

t Perubahan Sos

ial ...........................................................................

3 6

D. Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial

...................................................................................

3 8

E. Akibat Perubahan Sosial ..................................................................................................

4 1

F.

Konsep Modernisasi

dalam Perubahan

Sosial .............................................................

4 4

G. Dampak Modernisasi Kaitannya dengan Perubahan Sosial

.....................................

4 7

Rangkuman ................................................................................................................................

5 3

Latih Kemampuan

2 ................................................................................................................

5 4

Analisis

Kasus .................................................................................................................

...........

5 6

Bab

Lembaga Sosial

........................................................................................................................

5 7

A. Hakikat Lembaga Sosial ...................................................................................................

5 9

B. Tipe Lemb

aga Sosial .........................................................................................................

6

3

C. Fungsi Lembaga Sosial bagi Masyarakat

......................................................................

6 7

Rangkuman ................................................................................................................................

8 1

Latih Kemampuan

3 ................................................................................................................

8 1

Analisis

Kasus .................................................................................................................

...........

8 3

Latihan Akhir Semester I

.....................................................................................................

84

v

vi

Sosiologi

SMA/MA Kelas X

IV

V

VI

vi

Semester II

Bab

Metode Penelitian Sosial

.......................................................................................................

8 9

A. Metode Penelitian dalam Sosiologi ................................................................................

9 1

B. Apakah Penelitian Sosial Itu ............................................................................................ 100

C. Rancangan Penelitian Sosial ............................................................................................ 105

D. Unsur-Unsur dalam Ranc

angan Penelitian

Sosial ...................................................... 107

E. Membuat Latar Belakang Masalah ................................................................................. 113

F.

Menentukan Topik Penelitian ......................................................................................... 114

G. Menentukan Metode dan Instrumen

Penelitian

......................................................... 116

H. Menentukan Subjek Penelitian

...................................................................................... 118

Rangkuman ................................................................................................................................ 119

Latih Kemampuan

4 ..............................................................................................................

.. 120

Analisis

Kasus .................................................................................................................

........... 122

Bab

Melakukan Penelitian Sosial

............................................................................................... 123

A. Pengumpulan Data

........................................................................................................... 125

B. Validitas

dan Reliabilitas ...................................................................................................

136

C. Pengolahan

Data ..............................................................................................................

.. 140

Rangkuman ................................................................................................................................ 159

Latih Kemampuan

5 ..............................................................................................................

.. 160

Analisis

Kasus .................................................................................................................

........... 162

Bab

Mengomunikasikan Hasil Penelitian

............................................................................... 163

A. Penulisan Laporan Penelitian

.......................................................................................... 165

B. Mempresentasikan

Laporan Penelitian ......................................................................... 169

C. Membuat Artikel Hasil Penelitian .................................................................................. 173

Rangkuman ................................................................................................................................ 175

Latih Kemampuan

6 ..............................................................................................................

.. 176

Analisis

Kasus .................................................................................................................

........... 178

Latihan Akhir Semester II

....................................................................................................

179

Glosarium .................................................................................................................................

182

Daftar Pustaka .........................................................................................................................

183

Indeks Subjek ..................................................................................................................

........

185

Indeks Pengarang ...............................................................................................................

....

186

Proses Perubahan Sosial

dalam Masyarakat

I

BAB

Tujuan Pembelajaran:

S

ejak zaman dahulu hingga modern sekarang ini, dalam masyarakat selalu terjadi

perubahan-perubahan. Secara umum perubahan-perubahan dimaksudkan

untuk mencapai kemajuan-kemajuan dan memperbaiki kualitas hidup manusia

dalam masyarakat. Salah satu penyebab terjadinya bentuk perubahan di masyarakat

adalah seperti terlihat pada gambar di atas, yaitu pembuatan jalan beraspal. Hal itu

dimaksudkan untuk memperlancar arus transportasi dan komunikasi antardaerah,

sehingga hubungan antardaerah atau antarmasyarakat menjadi lebih lancar dan

lebih mudah. Akibatnya tidak ada daerah atau masyarakat yang terisolasi dari

pergaulan dengan daerah atau masyarakat lain. Hal inilah yang berpengaruh terhadap

proses perubahan sosial dalam masyarakat.

Bagaimana proses itu terjadi akan kita

pelajari bersama pada bab ini.

Sumber:

Dokumen Penerbit

Peta Konsep

– perubahan sosial

inovasi

– akomodasi

– asimilasi

difusi

– akulturasi

Kata Kunci

Perubahan Sosial

Proses perubahan

sosial

—

Difusi

—

Akulturasi

—

Asimilasi

—

Akomodasi

Perspektif perubahan

sosial

—

Evolusi

—

Konflik

—

Fungsionalis

—

Siklis

Pengertian

—

Parsudi Suparlan

—

JP

. Gillin dan JL. Gillin

—

Kingsley Davis

—

Hans Garth dan C.W.

Mills

—

Mac Iver

—

Selo Soemardjan

Faktor penyebab

Intern

—

Perubahan pendu-

duk

—

Penemuan baru

—

Konflik

—

Revolusi

Ekstern

—

Perubahan alam

—

Peperangan

—

Kebudayaan masya-

rakat lain

Menurut Paul B.

Horton dan C. L. Hunt

—

Lingkungan fisik

—

Kontak dan isolasi

—

Struktur sosial

—

Sikap dan nilai-nilai

—

Kebutuhan yang di-

anggap perlu

Proses Perubahan Sosial dalam Masyarakat

5

Perubahan merupakan gejala sosial yang wajar dan normal

terjadi dalam kehidupan manusia di masyarakat. Tidak ada

sesuatu di dunia ini yang tidak mengalami perubahan. Sebagai

contohnya tubuhmu. Pada waktu masih bayi tubuhmu kecil,

namun sekarang tubuhmu bertambah besar, di mana tinggi dan

berat badanmu bertambah. Begitupun juga masyarakat. Dalam

masyarakat pasti terjadi perubahan-perubahan.

A.

Apakah Perubahan Sosial Itu?

Toni adalah anak seorang petani yang sangat sederhana. Saat

ini, Toni duduk di kelas XII SMA Awangga, yang sebentar lagi

akan menempuh ujian akhir. Di kelas, Toni termasuk salah

seorang murid yang memiliki prestasi belajar di atas rata-rata,

sehingga tidak heran jika ia mempunyai pemikiran yang berbeda

dengan kawan-kawannya. Mengingat kondisi orang tuanya

yang tidak memungkinkan untuk dapat membiayai kuliah, Toni

lebih memilih untuk mencari beasiswa dari media massa,

termasuk internet. Hal itu karena ia paham betul bahwa ia tidak

memiliki keahlian tertentu dan ilmunya belum mencukupi jika

ia harus memasuki dunia kerja. Setelah sekian lama ia mencari,

akhirnya permohonan beasiswanya diterima, dan ia dapat kuliah

tanpa harus membebani orang tuanya.

Dari ilustrasi di atas, dapat kita lihat bahwa sosok Toni adalah

orang yang sangat menginginkan adanya perubahan, terutama

dalam dirinya. Sebagai anak dari keluarga yang dapat

digolongkan ekonomi menengah yang tidak mungkin dapat

membiayai pendidikan hingga mencapai tingkat sarjana, Toni

tidak mau menyerah dan hanya berhenti sampai di SMA saja.

Ia ingin bisa kuliah tanpa harus membebani orang tuanya.

Dengan memperoleh beasiswa, maka Toni bisa berkuliah.

Dengan demikian telah terjadi perubahan pada diri Toni. Lalu,

apakah perubahan itu? Mengapa terjadi perubahan?

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling tinggi

derajatnya, karena dilengkapi dengan akal dan budi. Dengan

menggunakan akal dan budi yang dimilikinya, manusia

menciptakan suatu teknologi yang bermanfaat dalam hidupnya

agar kehidupannya menjadi lebih baik. Penciptaan teknologi

itu didasarkan pada pemenuhan kebutuhan manusia yang

sangat beragam. Hal itu mengingat manusia adalah makhluk

dinamis yang tidak akan pernah merasa puas atau cukup

dengan keadaan yang ada dan apa yang telah dilakukan atau

dimilikinya. Manusia selalu menginginkan yang lebih banyak,

bahkan yang lebih baik. Oleh karena itu, manusia selalu ingin

mengadakan perubahan-perubahan. Misalnya manusia

menciptakan telepon sebagai alat komunikasi dengan tujuan

untuk mempermudah interaksi sosial antarmanusia, terutama

interaksi jarak jauh.

Gambar 1.1

Penggunaan telepon se-

bagai alat komunikasi

merupakan salah satu

contoh riil dari perubahan

di bidang teknologi.

Sumber:

Tempo, 28 Agustus 2006

6

Sosiologi

SMA dan MA Kelas XII

Perubahan sosial merupakan suatu hal yang sangat penting

kaitannya dengan usaha manusia untuk memenuhi berbagai

macam kebutuhan hidupnya. Perubahan dilakukan untuk

menuju pada sebuah keadaan yang baru yang berbeda dengan

keadaan sebelumnya. Secara umum, faktor-faktor yang

mendorong manusia untuk melakukan perubahan-perubahan

adalah sebagai berikut.

1. Rasa tidak puas terhadap keadaan dan situasi yang ada.

2. Timbul keinginan untuk mengadakan perubahan.

3. Sadar akan adanya kekurangan dalam kebudayaan sendiri,

sehingga berusaha untuk menutupinya dengan mengadakan

perbaikan.

4. Adanya usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan

keperluan, keadaan, dan kondisi baru yang timbul sejalan

dengan pertumbuhan masyarakat.

5. Banyaknya kesulitan yang dihadapi memungkinkan manusia

berusaha untuk dapat mengatasinya.

6. Tingkat kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks dan

adanya keinginan untuk meningkatkan taraf hidup.

7 . Sikap terbuka dari masyarakat terhadap hal-hal yang baru, baik

yang datang dari dalam maupun dari luar masyarakat tersebut.

8 . Sistem pendidikan yang dapat memberikan nilai-nilai tertentu

bagi manusia untuk meraih masa depan yang lebih baik.

Dari uraian di atas, dapatkah kamu membuat definisi menge-

nai perubahan sosial? Marilah kita sejenak menelaah beberapa

definisi perubahan sosial yang diungkapkan oleh para ahli yang

berasal dari lintas disiplin ilmu sosial dan humaniora.

Bagaimanakah definisi perubahan sosial menurut mereka?

1. Parsudi Suparlan

Perubahan sosial adalah perubahan dalam struktur sosial dan

pola-pola hubungan sosial yang mencakup sistem status, hubungan

keluarga, sistem politik dan kekuasaan, maupun penduduk.

2. J.P. Gillin dan J.L. Gillin

Perubahan sosial adalah suatu variasi dari cara hidup yang

telah diterima, baik karena perubahan-perubahan kondisi

geografis, kebudayaan materiil, komposisi penduduk, dan

ideologi maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-

penemuan baru dalam masyarakat.

3. Kingsley Davis

Perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi

dalam struktur dan fungsi masyarakat.

4. Hans Garth dan C. Wright Mills

Perubahan sosial adalah apapun yang terjadi (baik itu

kemunculan, perkembangan, ataupun kemunduran), dalam

kurun waktu tertentu terhadap peran, lembaga, atau tatanan

yang meliputi struktur sosial.

Tahukah Kamu?

Paul B. Horton

dan

Chester L.

Hunt

mengatakan bahwa peruba-

han merupakan s

ebuah hal yang

konstan dalam alam semesta ini.

Sesuatu yang konstan merupakan

hal yang selalu ada. Tidak ada satu

masyarakatpun yang generasi

barunya meniru atau mengambilalih

sepenuhnya kebudayaan generasi

sebelumnya. Mereka selalu meng-

inginkan perbedaan.

Sumber:

Paul B. Horton, 1993 hal.

207

Proses Perubahan Sosial dalam Masyarakat

7

Tugas Individu

Dari beberapa definisi di atas, menurut kamu definisi yang manakah yang kamu rasakan

sebagai definisi yang paling tepat jika diterapkan pada masyarakat Indonesia? Berikan

alasanmu!

5. Robert Mac Iver

Perubahan sosial adalah perubahan dalam hubungan sosial

atau perubahan terhadap keseimbangan hubungan sosial.

6. Selo Soemardjan

Perubahan sosial adalah perubahan pada lembaga masyarakat

dalam suatu masyarakat yang memengaruhi sistem sosial,

termasuk di dalamnya nilai, sikap, dan pola perilaku dalam suatu

kelompok masyarakat.

B.

Beberapa Perspektif Perubahan Sosial

Pada bagian ini, kita akan mempelajari suatu perubahan

sosial dilihat dari beberapa perspektif atau sudut pandang yang

pernah dilakukan oleh para ahli sosiologi dan ilmu-ilmu

humaniora. Dari beberapa perspektif itu, akhirnya melahirkan

beberapa teori yang diyakini sebagai dasar berpijaknya para

ilmuwan untuk mengungkapkan perjalanan perubahan sosial

dalam masyarakat. Untuk lebih jelasnya, marilah kita simak

beberapa teori yang diungkapkan oleh para ahli tersebut sebagai

buah perspektif mereka dalam melihat perubahan sosial dalam

masyarakat.

1. Perspektif Evolusi

Perspektif ini pada dasarnya berpijak pada perubahan yang

memerlukan waktu yang cukup lama atau proses yang cukup

panjang. Dalam proses tersebut terdapat beberapa tahapan yang

harus dilalui untuk mencapai perubahan yang diinginkan.

Dari perspektif ini akhirnya melahirkan bermacam-macam

teori tentang evolusi. Teori tersebut adalah

unilinear

theories of

evolution, universal theories of evolution

, dan

multilined theories of

evolution

.

a.

Unilinear Theories of Evolution

Teori ini berpendapat bahwa manusia dan masyarakat,

termasuk kebudayaannya akan mengalami perkembangan

sesuai dengan tahapan-tahapan tertentu dari bentuk yang

sederhana ke bentuk yang kompleks, dan akhirnya

sempurna. Pelopor teori ini di antaranya adalah Auguste

Comte dan Herbert Spencer.

Tahukah Kamu?

Perubahan sosial adalah suatu

perubahan yang terjadi sebagai

akibat ketidaksesuaian unsur-unsur

sosial yang berbeda dalam kehi-

dupan sosial, sehingga menghasil-

kan suatu pola kehidupan yang tidak

serasi fungsinya bagi masyarakat

yang bersangkutan.

Gambar 1.2

Herbert Spencer (

1820–

1903), tokoh sosiologi

yang berpendapat bahwa

melakukan penelitian atas

perkembangan masya-

rakat itu penting.

Sumber:

Microsoft Student 2006

8

Sosiologi

SMA dan MA Kelas XII

b.

Universal Theories of Evolution

Teori ini menyatakan bahwa perkembangan masyarakat

tidak perlu melalui tahap-tahap tertentu yang tetap. Menurut

Herbert Spencer, prinsip teori ini adalah bahwa masyarakat

merupakan hasil perkembangan dari kelompok homogen

menjadi kelompok yang heterogen.

c.

Multilined Theories of Evolution

Teori ini lebih menekankan pada penelitian terhadap tahap-

tahap perkembangan tertentu dalam evolusi masyarakat.

Misalnya melakukan penelitian tentang perubahan pola

hidup dari masyarakat tradisional yang memiliki pola pikir

religio-magic

ke masyarakat industri yang memiliki pola pikir

realistis-praktis.

Gambar 1.3

Bersembahyang di ‘Singgasana Senopati’ di gugus makam raja-raja

Mataram di kota Gede, Jogjakarta seperti pada gambar di atas merupakan

contoh tahapan awal dalam perspektif evolusi.

Sumber:

Indonesian Heritage Upacara dan Adat, 2002

Paul B. Horton

dan

Chester L. Hunt

berpendapat bahwa

ada beberapa kelemahan dalam Teori Evolusi yang perlu

mendapat perhatian, di antaranya adalah sebagai berikut.

a. Data yang menunjang penentuan tahapan-tahapan dalam

masyarakat menjadi sebuah rangkaian tahapan seringkali

tidak cermat. Dengan demikian tahap perkembangan suatu

masyarakat ditentukan sesuai dengan tahapan yang paling

cocok dengan teori ini.

b. Urut-urutan dalam tahap-tahap perkembangan tidak

sepenuhnya tegas, karena ada beberapa kelompok

masyarakat yang mampu melampaui tahapan tertentu dan

langsung menuju pada tahap berikutnya, dengan kata lain

melompati suatu tahapan. Sebaliknya, ada pula kelompok

masyarakat yang justru berjalan mundur, tidak maju seperti

yang diinginkan oleh teori ini.

c. Pandangan yang menyatakan bahwa perubahan sosial akan

berakhir pada puncaknya ketika masyarakat telah mencapai

Proses Perubahan Sosial dalam Masyarakat

9

kesejahteraan dalam arti yang seluas-luasnya, sepertinya

perlu ditinjau ulang. Hal ini karena jika perubahan memang

merupakan sesuatu yang konstan, ini berarti bahwa setiap

urutan tahapan perubahan akan mencapai titik akhir.

2. Perspektif Konflik

Perspektif ini menjelaskan bahwa pertentangan atau konflik

bermula dari pertikaian kelas antara kelompok yang menguasai

modal atau pemerintahan dengan kelompok yang tertindas

secara materiil, sehingga akan mengarah pada perubahan sosial.

Sumber yang paling penting dalam perubahan sosial menurut

perspektif ini adalah konflik kelas sosial di dalam masyarakat.

Perspektif ini memiliki prinsip bahwa konflik sosial dan

perubahan sosial merupakan dua hal yang selalu melekat pada

struktur masyarakat.

Perspektif ini menilai bahwa sesuatu yang konstan atau tetap

ada dalam suatu masyarakat adalah konflik sosial, bukan

perubahan sosial. Mengapa? Karena perubahan hanyalah akibat

dari adanya konflik sosial yang terjadi di masyarakat. Mengingat

konflik berlangsung terus-menerus, maka perubahan juga akan

mengikutinya. Dua tokoh yang pemikirannya menjadi pedoman

dalam perspektif konflik ini adalah Karl Marx dan Ralf

Dahrendorf.

Secara umum, perspektif konflik berpandangan bahwa

perubahan sosial di masyarakat terjadi karena faktor-faktor

berikut ini.

a. Setiap masyarakat terus-menerus berubah.

b. Setiap komponen masyarakat biasanya menunjang

perubahan masyarakat.

c. Setiap masyarakat biasanya berada dalam ketegangan dan

konflik.

d. Kestabilan sosial akan tergantung pada tekanan terhadap

golongan yang satu oleh golongan yang lainnya.

3. Perspektif Fungsionalis

Konsep yang berkembang dari perspektif ini adalah

cultural

lag

(kesenjangan budaya). Konsep ini mendukung perspektif

fungsionalis untuk menjelaskan bahwa pada dasarnya

perubahan sosial itu tidak lepas dari hubungan antara unsur-

unsur kebudayaan dalam masyarakat. Menurut perspektif ini,

beberapa unsur kebudayaan bisa saja berubah dengan sangat

cepat, sementara unsur yang lainnya berubah sangat lambat,

Tahukah Kamu?

Karl Marx

(1818–1883), filsuf dan

pencetus paham Marxisme–

Komunisme lahir di kota Trier,

Jerman. Dia berpendapat bahwa

hubungan antarmanusia akan

memunculkan perbedaan kepemili-

kan dan penguasaan atas sumber-

sumber dan alat-alat produksi.

Perbedaan-perbedaan tersebut

merupakan dasar dari munculnya

kelas-kelas sosial. Walaupun Marx

menyadari adanya kelas menengah,

namun ia meyakini bahwa masya-

rakat terpolarisasi antara dua kelas

yang saling bertentangan, yaitu

kelas borjuis (kelas yang berkuasa

atau kaya) dan kelas proletar (kelas

yang dikuasai atau miskin).

Sumber:

Ensiklopedi Umum untuk

Pelajar, 2005 hal. 152

Tugas Kelompok

Bersama dengan teman sekelompokmu diskusikan mengenai perubahan sosial yang terjadi

di Indonesia jika dilihat dari perspektif konflik! Berikan alasan yang logis dan faktual!

10

Sosiologi

SMA dan MA Kelas XII

sehingga tidak dapat mengikuti kecepatan perubahan unsur

yang berjalan sangat cepat tersebut. Unsur yang berubah sangat

cepat umumnya yang berhubungan dengan kebudayaan

materiil, sedangkan unsur yang berubah secara perlahan atau

lambat adalah unsur yang berhubungan dengan kebudayaan

nonmateriil. Dengan demikian, yang terjadi adalah keterting-

galan unsur yang berubah secara perlahan tersebut. Akibatnya

muncul kesenjangan sosial dalam masyarakat atau yang dikenal

dengan istilah

cultural lag

.

Misalnya pengrusakan terhadap telepon umum. Telepon

umum sebagai fasilitas umum sangat efektif untuk melakukan

komunikasi, sehingga sudah selayaknyalah dirawat dan dijaga.

Kenyataannya, banyak telepon umum yang justru dirusak oleh

masyarakat. Kenyataan ini menunjukkan bahwa dalam masya-

rakat terjadi

cultural lag

, di mana alam pikiran manusia

(nonmateriil) tidak mampu menyesuaikan diri dengan per-

kembangan atau kemajuan teknologi (materiil).

Para penganut perspektif ini lebih menerima perubahan

sosial sebagai sesuatu yang konstan dan tidak memerlukan

penjelasan. Perubahan dianggap sebagai suatu hal yang

mengacaukan keseimbangan masyarakat. Proses pengacauan

ini berhenti pada saat perubahan itu telah diintegrasikan dalam

kebudayaan. Apabila perubahan itu ternyata bermanfaat maka

dapat dikatakan bahwa perubahan itu bersifat fungsional dan

akhirnya diterima oleh masyarakat, tetapi jika terbukti

disfungsional atau tidak bermanfaat, maka perubahan itu akan

ditolak. Tokoh dari perspektif ini adalah William Ogburn.

Pandangan perspektif fungsionalis dalam melihat suatu

perubahan sosial dalam masyarakat adalah sebagai berikut.

a. Setiap masyarakat relatif bersifat stabil.

b. Setiap komponen masyarakat biasanya menunjang

kestabilan masyarakat.

c. Setiap masyarakat biasanya relatif terintegrasi.

d. Kestabilan sosial sangat tergantung pada kesepakatan bersama

(konsensus) di kalangan anggota kelompok masyarakat.

4. Perspektif Siklis

Menurut perspektif ini, suatu perubahan sosial itu tidak

dapat dikendalikan sepenuhnya oleh siapapun dan oleh apapun.

Hal ini karena dalam setiap masyarakat sudah terdapat

perputaran atau siklus yang harus diikutinya. Perspektif ini

berpandangan bahwa kebangkitan dan kemunduran suatu

kebudayaan atau kehidupan sosial merupakan hal yang wajar

dan tidak dapat dihindari. Oleh karena itu tidak menutup

kemungkinan suatu perubahan sosial itu akan membawa

kemunduran, atau sebaliknya perubahan sosial akan membawa

ke arah yang lebih baik.

Gambar 1.4

Kemajuan teknologi se-

ringkali menyebabkan

munculnya

cultural lag

yang ditandai dengan

pengrusakan telepon

umum oleh sebagian

anggota masyarakat.

Sumber:

Dokumen Penerbit

Proses Perubahan Sosial dalam Masyarakat

11

Adapun beberapa bentuk Teori Siklis yang lahir dari

perspektif ini adalah sebagai berikut.

a. Teori Oswald Spengler (1880–1936)

Menurut

Spengler,

setiap peradaban besar itu mengalami

proses pentahapan mulai dari kelahiran, pertumbuhan, dan

akhirnya keruntuhan. Proses siklus ini memakan waktu

sekitar seribu tahun.

b. Teori Pitirim A. Sorokin (1889–1968)

Dalam teorinya,

Sorokin

berpendapat bahwa semua

peradaban besar itu berada dalam siklus tiga sistem

kebudayaan yang berputar tanpa akhir. Siklus tiga sistem

kebudayaan ini adalah sebagai berikut.

1) Kebudayaan ideasional,

yaitu kebudayaan yang

didasari oleh nilai-nilai dan kepercayaan terhadap

kekuatan supranatural.

2) Kebudayaan idealistis,

yaitu kebudayaan di mana

kepercayaan terhadap unsur adikodrati (supranatural)

dan rasionalitas yang berdasarkan fakta bergabung dalam

menciptakan masyarakat ideal.

3) Kebudayaan sensasi,

yaitu kebudayaan di mana sensasi

merupakan tolok ukur dari kenyataan dan tujuan hidup.

c. Teori Arnold Toynbee (1889–1975)

Peradaban besar menurut pandangan

Toynbee

berada dalam

siklus kelahiran, pertumbuhan, keruntuhan, dan akhirnya

kematian. Beberapa peradaban besar menurut Toynbee telah

mengalami kepunahan, kecuali peradaban Barat yang dewasa

ini beralih menuju ke tahap kepunahannya.

C.

Faktor Penyebab Perubahan Sosial

Banyak sekali perubahan-perubahan yang terjadi di dalam

masyarakat, baik yang menguntungkan atau positif maupun

yang tidak menguntungkan atau negatif. Contoh perubahan

yang positif adalah perubahan pola pikir masyarakat dari

pandangan yang menganggap bahwa banyak anak banyak rejeki

menjadi dua anak saja cukup. Perubahan pola pikir itu

membawa pengaruh yang positif bagi masyarakat, karena

kesejahteraan dan pendidikan anak menjadi lebih terjamin.

Adapun perubahan yang menimbulkan pengaruh yang negatif,

misalnya adalah penggunaan mesin-mesin industri untuk

menggantikan tenaga manusia yang dapat menyebabkan

munculnya pengangguran dalam masyarakat.

Untuk dapat memahami lebih dalam mengenai perubahan

sosial, perlu kiranya mengetahui mengenai faktor-faktor yang

menjadi penyebab perubahan itu. Perubahan bisa terjadi sebagai

12

Sosiologi

SMA dan MA Kelas XII

akibat adanya sesuatu yang oleh masyarakat dianggap sudah

tidak memuaskan lagi. Selain itu mungkin juga disebabkan

adanya faktor-faktor baru yang oleh masyarakat dianggap

memiliki manfaat yang lebih besar bagi kehidupannya.

Sementara itu

Soerjono Soekanto

menyebutkan adanya

faktor-faktor intern dan ekstern yang menyebabkan terjadinya

perubahan sosial dalam masyarakat.

1. Faktor Intern

Faktor intern atau yang bersumber dalam masyarakat itu

sendiri yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial adalah

perubahan penduduk, penemuan baru, konflik, dan pem-

berontakan.

a. Perubahan Penduduk

Setiap anggota masyarakat pasti mengalami proses sosial, di

antaranya adalah interaksi sosial dan sosialisasi. Dengan begitu

secara cepat maupun lambat akan merubah pola pemikiran

mereka dan tingkat pengetahuan yang akan lebih

mempercepat proses perubahan. Di samping itu, perubahan

penduduk yang ditandai dengan semakin bertambahnya

jumlah penduduk pada suatu daerah mengakibatkan kadar

keramahtamahan akan menurun, kelompok sekunder akan

bertambah banyak jumlahnya, struktur kelembagaan menjadi

lebih rumit, dan bentuk-bentuk perubahan yang lainnya.

b. Penemuan-Penemuan Baru

Penemuan merupakan tambahan pengetahuan terhadap

perbendaharaan pengetahuan dunia yang telah diverifikasi.

Penemuan menambahkan sesuatu yang baru pada

kebudayaan karena meskipun kenyataan tersebut sudah

lama ada, namun kenyataan itu baru menjadi bagian setelah

kenyataan tersebut ditemukan. Penemuan baru menjadi

suatu faktor dalam perubahan sosial jika hasil penemuan

tersebut didayagunakan. Manakala suatu pengetahuan baru

dimanfaatkan untuk mengembangkan teknologi, biasanya

akan disusul oleh perubahan yang besar (Horton, 1993: 212).

Penemuan baru yang menyebabkan perubahan pada

masyarakat meliputi berbagai proses berikut ini.

1)

Discovery,

yaitu suatu penemuan unsur kebudayaan

baru oleh seorang individu atau serangkaian individu

dalam suatu masyarakat. Unsur baru itu dapat berupa

alat-alat baru ataupun ide-ide baru.

2)

Invention

,

yaitu bentuk pengembangan dari suatu

discovery,

sehingga penemuan baru itu mendapatkan

bentuk yang dapat diterapkan atau difungsikan. Proses

dari

discovery

menjadi

invention

sering tidak hanya

melibatkan satu atau dua individu, tetapi serangkaian

individu.

Discovery

baru akan menjadi

invention

jika

masyarakat sudah mengakui, menerima, serta menerap-

kan penemuan baru itu.

Proses Perubahan Sosial dalam Masyarakat

13

3) Inovasi

atau proses pembaruan, yaitu suatu proses

panjang yang meliputi suatu penemuan unsur baru,

jalannya unsur baru itu tersebar ke bagian-bagian

masyarakat, serta cara-cara unsur baru itu diterima,

dipelajari, dan akhirnya diterapkan oleh sebagian besar

warga masyarakat. Di dalam masyarakat dikatakan telah

terjadi inovasi apabila unsur atau alat baru yang

ditemukan telah banyak dikenal dan dipakai secara luas

oleh warga masyarakat.

Ada beberapa pendapat dari para ahli mengenai konsep

discovery

,

invention

, dan inovasi. Marilah kita simak bersama

penjelasan berikut ini.

1) Ralph Linton,

mengartikan

discovery

sebagai penemuan

yang bersifat penambahan pada pengetahuan, dan

invention

sebagai penerapan dari pengetahuan tersebut.

2) Harison,

menjelaskan

discovery

sebagai penemuan benda

atau material baru dan bersifat dasar, artinya belum jadi

karena belum memiliki bentuk. Sedangkan

invention

sebagai penemuan benda atau barang yang masih

sederhana, namun sudah mempunyai konstruksi dan

bentuk tertentu, seperti penemuan kapak tangan buatan

masyarakat yang berkebudayaan prasejarah.

3) Dixon,

menyampaikan pengertian

discovery

dan

invention

secara lebih luas. Menurutnya, baik

discovery

maupun

invention

keduanya dapat menimbulkan hasil yang bersifat

materiil maupun nonmateriil. Dalam hal ini Dixon

membedakan antara

discovery

dan

invention

dari sisi motivasi

dan tujuan yang menunjukkan terdapatnya faktor-faktor

yang memengaruhi inovasi, yaitu faktor kesempatan,

pengamatan, penilaian, kebutuhan, dan keinginan.

4) Hobart Barnet,

memandang inovasi sebagai rekombinasi

dari ide-ide yang ada sebelumnya, kemudian mem-

bentuk ide baru. Atau dengan kata lain inovasi adalah

konfigurasi mental yang ada pada individu tertentu.

5) Parsudi Suparlan,

menyatakan bahwa

discovery

adalah

suatu penemuan baru yang berupa persepsi mengenai

hakikat suatu gejala atau hakikat mengenai hubungan

antara dua gejala atau lebih. Sedangkan

invention

adalah

ciptaan baru yang berupa benda atau pengetahuan yang

diperoleh melalui proses penciptaan yang didasarkan atas

kombinasi dari pengetahuan-pengetahuan yang sudah

ada mengenai benda atau lainnya.

Ada beberapa hal yang mendorong seseorang untuk melakukan

penemuan atau pembaruan terhadap suatu hal, di antaranya

adalah sebagai berikut.

1) Kesadaran dari para individu akan adanya kekurangan

dalam kebudayaannya. Individu tersebut berusaha untuk

berbuat sesuatu guna mengisi dan memperbaiki keku-

rangan yang ada.

Tahukah Kamu?

Faktor-faktor yang mendorong

timbulnya inovasi adalah sebagai

berikut.

– Adanya individu-individu dalam

masyarakat yang kreatif.

– Adanya kesadaran masyarakat

akan kekurangan atau kelemahan

pada unsur kebudayaan yang

mereka anut.

– Kesiapan pengetahuan dan

keterampilan.

– Adanya sistem penghargaan

dalam masyarakat bagi mereka

yang kreatif dan berprestasi.

– Unsur yang ditemukan mengun-

tungkan.

14

Sosiologi

SMA dan MA Kelas XII

2) Mutu dan keahlian para individu yang bersangkutan

akan mendorong terjadinya penemuan baru. Apabila

seorang ahli ingin meningkatkan mutu dari hasil karya-

nya, maka mendorongnya untuk senantiasa mengoreksi

hasil karyanya itu.

3) Adanya sistem perangsang dalam masyarakat yang

mendorong mutu. Misalnya dengan mutu yang

dihasilkannya, maka seseorang itu akan mendapatkan

penghormatan, kedudukan yang tinggi, harta kekayaan,

dan lain-lain.

4) Adanya krisis dalam masyarakat. Banyak penemuan-

penemuan baru yang dihasilkan ketika terjadi krisis

dalam masyarakat.

Suatu penemuan baru, baik kebudayaan rohaniah (

imateriil

)

maupun jasmaniah (

materiil

) mempunyai pengaruh

bermacam-macam terhadap kehidupan manusia. Di kelas

X kamu sudah belajar mengenai pengaruh itu. Masih

ingatkah kamu dengan pelajaran tersebut? Nah, untuk

mengingatkanmu kembali, sekarang mari kita ulas sedikit

mengenai materi tersebut.

1) Suatu penemuan baru tidak hanya menyebabkan

perubahan dalam bidang tertentu, melainkan seringkali

memancar ke bidang lainnya.

2) Suatu penemuan baru menyebabkan perubahan yang

menjalar dari suatu lembaga ke lembaga yang lain.

3) Beberapa jenis penemuan baru dapat mengakibatkan satu

jenis perubahan. Misalnya penemuan sepeda, sepeda

motor, dan mobil menyebabkan dibangunnya jalan-jalan

beraspal.

4) Penemuan baru dalam hal kebudayaan rohaniah

(ideologi, kepercayaan, sistem hukum, dan sebagainya)

ber-pengaruh terhadap lembaga kemasyarakatan, adat

istiadat, maupun pola perilaku sosial.

Bagaimana? Kamu sekarang pasti sudah ingat kembali

dengan materi itu. Dapatkah kamu menggambarkan

pengaruh itu dan memberikan contoh konkret yang terjadi

di masyarakat?

c. Konflik dalam Masyarakat

Adanya perbedaan-perbedaan dalam masyarakat, seperti

perbedaan ciri-ciri fisik, kepentingan, pendapat, status sosial

Tugas Individu

Sebutkan beberapa penemuan baru yang dihasilkan ketika terjadi krisis dalam masyarakat!

Proses Perubahan Sosial dalam Masyarakat

15

ekonomi, suku bangsa, ras, agama, dan lain-lain seringkali

memicu munculnya konflik.

Gambar 1.5

Bentrok antarsuku di Timika, Papua merupakan bentuk konflik yang akan

berpengaruh terhadap perubahan sosial.

Sumber:

Tempo, 20 Agustus 2006

Konflik dapat terjadi antarindividu, antarkelompok, antara

individu dengan kelompok, dan antargenerasi. Konflik

antarkelompok, misalnya konflik antarsuku bangsa yang

terjadi di Timika, Papua. Konflik tersebut telah menimbulkan

kerusakan, jatuhnya korban jiwa, dan hancurnya harta

benda.

Sebagai proses sosial, konflik memang merupakan proses

disosiatif, namun tidak selalu berakibat negatif. Suatu konflik

yang kemudian disadari akan memecahkan ikatan sosial

biasanya akan diikuti dengan proses akomodasi yang justru

akan menguatkan ikatan sosial. Jika demikian, biasanya akan

terbentuk suatu keadaan yang berbeda dengan keadaan

sebelum terjadi konflik.

d. Pemberontakan (Revolusi) dalam Tubuh Masyarakat

Revolusi bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan

telah mencapai puncaknya pada tanggal 17 Agustus 1945

yang ditandai dengan dikumandangkannya proklamasi

kemerdekaan oleh Ir. Soekarno dengan didampingi oleh Drs.

Mohammad Hatta. Dengan proklamasi bangsa Indonesia

menjadi bangsa yang merdeka, bebas dari cengkeraman

penjajah, serta telah mengubah struktur pemerintahan

kolonial menjadi pemerintahan nasional dengan berbagai

perubahan yang mengikutinya, mulai dari lembaga keluarga,

sistem sosial, sistem politik, sistem ekonomi, dan sebagainya.

Tugas Individu

Tunjukkan beberapa akibat positif dari adanya konflik kaitannya dengan perubahan sosial!

16

Sosiologi

SMA dan MA Kelas XII

2. Faktor Ekstern

Penyebab perubahan sosial selain bersumber dari dalam

masyarakat itu sendiri juga dapat bersumber dari luar masya-

rakat itu. Faktor-faktor apa sajakah itu? Di antaranya adalah

faktor alam yang ada di sekitar masyarakat berubah, peperangan,

dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain.

a. Faktor Alam yang Ada di Sekitar Masyarakat Berubah

Alam mempunyai peranan yang sangat penting bagi

kehidupan manusia. Alam adalah penyedia bahan-bahan

makanan dan pakaian, penghasil tanaman, serta sumber

kesehatan dan keindahan. Pertambahan jumlah penduduk

dan kemajuan teknologi lambat laun dapat merusak alam.

Semakin tinggi jumlah penduduk, maka semakin tinggi pula

tekanan terhadap alam. Oleh karena itu akan terjadi

perusakan alam. Misalnya untuk memenuhi kebutuhan akan

perumahan, manusia mengeringkan lahan pertanian untuk

membangun rumah. Akibatnya lahan pertanian menjadi

sempit, serta banyak petani yang kehilangan lahan untuk

bertani dan terpaksa bekerja sebagai buruh pabrik atau

pekerjaan yang lainnya.

Gambar 1.6

Berubahnya fungsi lahan pertanian untuk perumahan menyebabkan

masyarakat berubah profesi menjadi buruh pabrik.

Sumber:

Dokumen Penerbit

b. Peperangan

Terjadinya perang di suatu wilayah akan berpengaruh

terhadap perubahan kepribadian dari individu-individu

sebagai anggota masyarakat yang tinggal di wilayah

tersebut. Betapa tidak, perang pasti akan melibatkan

seluruh komponen masyarakat dan akan membawa

perubahan dalam masyarakat tersebut, baik besar maupun

kecil. Selain itu akan membawa akibat yang berarti bagi

masyarakat setempat. Hal ini terutama pada masyarakat

yang kalah perang, karena adanya pemaksaan berbagai

kebudayaan oleh negara yang menang perang.

Proses Perubahan Sosial dalam Masyarakat

17

c. Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain

Di era globalisasi sekarang ini, pengaruh kebudayaan masya-

rakat lain merupakan suatu hal yang tidak bisa dielakkan

lagi. Adanya hubungan kerja sama antarnegara serta sarana

komunikasi dan informasi yang semakin canggih, seperti

televisi, radio, dan internet memudahkan pengaruh kebuda-

yaan masyarakat lain masuk dalam suatu negara. Akibatnya

muncul perubahan pada masyarakat yang menerima

pengaruh kebudayaan itu.

Terjadinya pengaruh kebudayaan masyarakat lain yang

menyebabkan perubahan sosial adalah sebagai berikut.

1) Apabila terjadi hubungan primer, maka akan terjadi

pengaruh timbal balik. Dengan demikian, di samping

dipengaruhi, suatu masyarakat juga akan memengaruhi

masyarakat lain. Akibatnya muncul kebudayaan baru

yang merupakan perpaduan antara dua kebudayaan

yang saling berhubungan. Misalnya wayang yang

merupakan perpaduan antara kebudayaan Jawa dan

Hindu (India).

Gambar 1.7

Kesenian wayang sebagai hasil pengaruh timbal balik antara kebudayaan

Jawa dengan kebudayaan Hindu (India).

Sumber:

Dokumen Penerbit

2) Apabila kontak kebudayaan terjadi melalui sarana

komunikasi massa, seperti radio, televisi, majalah atau

surat kabar. Dalam hal ini yang terjadi adalah pengaruh

sepihak, di mana pengaruh hanya berasal dari

masyarakat yang menguasai sarana komunikasi massa

tersebut.

3) Apabila dua masyarakat yang mengalami kontak

kebudayaan mempunyai taraf kebudayaan yang sama,

terkadang yang terjadi justru

cultural animosity

, yaitu

keadaan di mana dua masyarakat yang meskipun

berkebudayaan berbeda dan saling hidup berdampingan,

namun saling menolak pengaruh kebudayaan satu

Tahukah Kamu?

Kebudayaan Surakarta dan Jogjakarta

pada dasarnya mengalami

cultural

animosity

. Betapa tidak, sejak

dipisahkannya pusat pemerintahan

pada masa lalu hingga sekarang,

mereka terus melakukan persaingan

meskipun tidak terlihat jelas, ter-

utama akan tampak pada kesenian

tradisionalnya.

18

Sosiologi

SMA dan MA Kelas XII

terhadap yang lain. Biasanya terjadi antara dua masyarakat

yang pada masa lalunya mempunyai konflik fisik

ataupun nonfisik.

4) Apabila dua kebudayaan bertemu salah satunya mem-

punyai taraf yang lebih tinggi, maka yang terjadi adalah

proses imitasi (peniruan) unsur-unsur kebudayaan

masyarakat yang telah maju oleh kebudayaan yang masih

rendah.

Paul B. Horton

dan

Chester L. Hunt

menambahkan beberapa

faktor yang turut menjadi penentu dan kadar perubahan sosial,

yaitu lingkungan fisik, kontak dan isolasi, struktur sosial, sikap

dan nilai, serta kebutuhan yang dianggap perlu.

1. Lingkungan Fisik

Sepanjang sejarah, banyak kelompok manusia mengubah

lingkungan fisik mereka dengan melakukan migrasi. Migrasi

ke lingkungan yang berbeda menimbulkan perubahan besar

dalam segi kebudayaan. Hal semacam ini terjadi terutama pada

masyarakat primitif yang kehidupan para anggotanya sangat

tergantung langsung pada lingkungan fisik. Peradaban

mempermudah perpindahan dan penerapan budaya pada

lingkungan baru yang berbeda.

2. Kontak dan Isolasi

Masyarakat yang terletak di persimpangan jalan lalu lintas

dunia selalu menjadi pusat perubahan. Karena kebanyakan

unsur budaya dari masyarakat atau negara lain masuk melalui

difusi, maka masyarakat yang mengadakan hubungan dengan

masyarakat atau negara lain itulah yang mudah atau

cenderung mengalami perubahan terlebih dahulu. Sedangkan

daerah yang terisolasi merupakan pusat kestabilan,

konservatisme, dan penolakan terhadap perubahan. Hampir

semua suku yang sangat primitif juga merupakan suku-suku

yang terisolasi.

3. Struktur Sosial

Struktur masyarakat memengaruhi kadar perubahan

masyarakat secara halus dan pengaruhnya tidak dapat

dilihat secara langsung. Meskipun birokrasi kadangkala

digunakan untuk menekan perubahan (biasanya hanya

berhasil untuk sementara waktu), namun ternyata birokrasi

Tugas Individu

Tunjukkan beberapa contoh bentuk kebudayaan masyarakat maju yang ditiru oleh

masyarakat kita!

Proses Perubahan Sosial dalam Masyarakat

19

yang sangat terpusat justru sangat menunjang pengembangan

dan difusi perubahan. Bilamana suatu kebudayaan sangat

terintegrasi sehingga setiap unsur kebudayaan saling terkait

satu sama lainnya dengan baik dalam sistem keter-

gantungan, maka perubahan akan sulit terjadi dan

mengandung risiko yang besar.

4. Sikap dan Nilai-Nilai

Bagi kita, perubahan merupakan suatu hal yang biasa dan

wajar selayaknya air yang mengalir. Hal itu berbeda dengan

kebanyakan orang Barat yang memiliki kebanggaan apabila

dapat melakukan perubahan, dalam arti menghasilkan

penemuan-penemuan baru, serta bersikap progresif dan tidak

ketinggalan zaman. Suatu masyarakat yang berubah secara cepat

memiliki sikap berbeda terhadap perubahan. Sikap itu

merupakan penyebab dan juga akibat dari perubahan yang

sudah berlangsung.

Selain itu, masyarakat yang berubah secara cepat dapat

memahami perubahan sosial. Para anggota masyarakatnya

bersikap skeptis dan kritis terhadap beberapa bagian dari

kebudayaan tradisional mereka dan selalu berupaya melakukan

eksperimen-eksperimen baru. Sikap seperti itu sangat

merangsang saran dan penerimaan perubahan di kalangan

anggota masyarakat.

5. Kebutuhan yang Dianggap Perlu

Kebutuhan bersifat subjektif. Kebutuhan dianggap nyata jika

orang merasa bahwa kebutuhan itu memang nyata. Di banyak

bagian dunia yang terbelakang dan kekurangan pangan, orang

bukan saja memiliki kebutuhan objektif akan tambahan pangan,

tetapi juga memerlukan berbagai jenis pangan. Jika orang belum

merasa butuh, maka orang akan tetap menolak perubahan, dan

hanya kebutuhan yang dianggap perlu oleh masyarakat yang

memegang peran menentukan. Beberapa penemuan praktis

terabaikan hingga saat masyarakat membutuhkan kegunaan

dari penemuan tersebut.

Tugas Kelompok

Indonesia adalah negara majemuk yang terdiri dari banyak suku bangsa, baik besar

maupun kecil. Suku-suku bangsa yang kecil umumnya terdapat di pedalaman sehingga

terisolasi dari pergaulan dengan dunia atau suku bangsa yang ada di luar. Bersama dengan

teman kelompokmu diskusikan mengenai alasan suku bangsa pedalaman terisolasi dan

sulit melakukan atau menerima perubahan! Kemudian coba tunjukkan beberapa contoh

suku bangsa di Indonesia yang masih terisolasi!

20

Sosiologi

SMA dan MA Kelas XII

D. Proses Perubahan Sosial

Dalam sosiologi, perubahan sosial merupakan konsep yang

sangat penting, mengingat sosiologi merupakan ilmu yang

mempelajari tentang masyarakat, sementara masyarakat selalu

berkembang dari waktu ke waktu untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya. Bahkan, setiap masyarakat betapapun tingkat

peradabannya, ia selalu berubah dari waktu ke waktu. Oleh

karena itu, dalam sosiologi kita mengenal sebuah pemikiran

“tidak ada sesuatu yang abadi di dunia ini, kecuali perubahan itu

sendiri”. Lalu bagaimanakah proses perubahan sosial itu? Proses

perubahan sosial dapat terjadi melalui difusi, akulturasi, asimilasi,

dan akomodasi.

1. Difusi

Difusi adalah suatu proses penyebaran unsur-unsur kebuda-

yaan yang meliputi ide-ide, keyakinan, hasil-hasil kebudayaan,

dan sebagainya dari individu ke individu lain, dari suatu

golongan ke golongan lain dalam suatu masyarakat atau dari

satu masyarakat ke masyarakat lain.

Merujuk pada pengertian difusi di atas, maka kita dapat

membedakan dua macam difusi, yaitu difusi intramasyarakat

dan difusi antarmasyarakat.

a. Difusi intramasyarakat (

intrasociety diffusion

) adalah difusi

unsur kebudayaan antarindividu atau golongan dalam suatu

masyarakat. Difusi intramasyarakat dipengaruhi oleh

beberapa faktor, yaitu sebagai berikut.

1) Adanya suatu pengakuan bahwa unsur baru tersebut

mempunyai banyak kegunaan.

2) Ada tidaknya unsur kebudayaan yang memengaruhi

diterima atau tidaknya unsur yang lain.

3) Unsur baru yang berlawanan dengan unsur lama

kemungkinan besar tidak akan diterima.

4) Kedudukan dan peranan sosial dari individu yang

menemukan sesuatu yang baru tadi akan dengan mudah

diterima atau tidak.

5) Pemimpin atau penguasa dapat membatasi proses difusi

tersebut.

b. Difusi antarmasyarakat (

intersociety diffusion

) adalah difusi

unsur kebudayaan dari satu masyarakat ke masyarakat lain.

Faktor-faktor yang memengaruhi difusi antarmasyarakat

adalah sebagai berikut.

1) Adanya kontak antara masyarakat yang satu dengan

masyarakat yang lain.

2) Kemampuan untuk mendemonstrasikan manfaat

penemuan baru tersebut.

3) Pengakuan akan kegunaan penemuan baru tersebut.

Tahukah Kamu?

Ada tiga bentuk difusi, yaitu difusi

ekspansi, difusi relokasi, dan difusi

bertingkat (

cascade

).

– Difusi ekspansi adalah suatu

proses penyebaran unsur-unsur

baru, di mana informasi atau

materi menjalar dari satu daerah

ke daerah lain yang semakin

lama semakin meluas.

– Difusi relokasi adalah suatu proses

penyebaran unsur-unsur baru, di

mana informasi atau materi pindah

meninggalkan daerah asal menuju

ke daerah baru.

– Difusi bertingkat (

cascade

)

adalah suatu proses penye-

baran unsur-unsur baru, di

mana penjalaran informasi atau

materi melalui tingkatan dari atas

ke bawah dan dari bawah ke

atas.

Proses Perubahan Sosial dalam Masyarakat

21

4) Ada tidaknya unsur kebudayaan lain yang menyaingi

unsur penemuan baru tersebut.

5) Peranan masyarakat dalam menyebarkan penemuan

baru tersebut.

6) Paksaan untuk menerima unsur baru tersebut.

Gambar 1.8

Perubahan model pakaian sebagai hasil kebudayaan disebarkan melalui

proses difusi.

Sumber:

Gatra, 29 Oktober 2005 dan Model Men's Health Maret 2006

Sementara itu, masuknya unsur-unsur baru ke dalam suatu

masyarakat melalui difusi dapat dilakukan dengan cara perembesan

damai, perembesan dengan kekerasan, dan simbiotik.

a. Perembesan damai (

penetration passifique

) adalah masuknya

unsur baru ke dalam suatu masyarakat tanpa menggunakan

kekerasan dan paksaan. Namun demikian, cara ini justru

mengakibatkan masyarakat yang menerima semakin maju.

Contohnya pengenalan internet sebagai alat komunikasi dan

informasi yang disambut baik oleh masyarakat.

Gambar 1.9

Pemanfaatan internet sebagai alat komunikasi dan untuk memperoleh

informasi yang dibutuhkan menunjukkan tingkat kemajuan suatu masyarakat.

Sumber:

Dokument Penerbit.

b. Perembesan dengan kekerasan (

penetration violente

) adalah

masuknya unsur baru ke dalam suatu masyarakat yang

diwarnai dengan penggunaan kekerasan dan paksaan,

22

Sosiologi

SMA dan MA Kelas XII

sehingga merusak kebudayaan masyarakat penerima.

Contohnya penaklukan bangsa lain melalui penjajahan.

c. Simbiotik adalah proses masuknya unsur-unsur kebudayaan

ke atau dari dalam masyarakat yang hidup berdampingan.

Ada tiga macam proses simbiotik, yaitu mutualistik,

komensalistik, dan parasitistik.

1) Mutualistik adalah simbiose yang saling menguntungkan.

2) Komensalistik adalah simbiose di mana satu pihak merasa

diuntungkan dan pihak lain merasa tidak diuntungkan,

namun juga tidak dirugikan.

3) Parasitistik adalah simbiose di mana satu pihak men-

dapatkan keuntungan dan pihak lain menderita kerugian.

2. Akulturasi

Istilah akulturasi dapat diartikan sebagai proses sosial yang

timbul apabila suatu kelompok manusia dengan suatu

kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur

kebudayaan asing sedemikian rupa sehingga unsur-unsur

kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam

kebudayaan sendiri tanpa menghilangkan sifat khas kepribadian

kebudayaan sendiri.

Proses akulturasi berjalan sangat cepat atau lambat sangat

tergantung persepsi masyarakat setempat terhadap budaya asing

yang masuk. Apabila masuknya melalui proses pemaksaan,

maka akulturasi memakan waktu yang relatif lama. Sebaliknya,

apabila masuknya melalui proses damai, maka akulturasi

tersebut akan berlangsung relatif lebih cepat.

Gambar 1.10

Barongsai, kebudayaan Cina yang telah mengalami akulturasi dengan

kebudayaan Indonesia.

Sumber:

www.google.com:image

Tugas Individu

Penyebaran unsur-unsur kebudayaan salah satunya dapat dilakukan melalui iklan di

berbagai media, baik cetak maupun elektronik. Menurut pendapatmu, bagaimanakah

keefektifan iklan dalam proses difusi? Jelaskan dengan singkat!

Proses Perubahan Sosial dalam Masyarakat

23

Di samping pengertian di atas, ada beberapa pandangan dari

para ahli mengenai akulturasi, di antaranya adalah sebagai

berikut.

a. Redfield, Linton, dan Herskovits,

merumuskan bahwa

akulturasi meliputi suatu fenomena yang timbul sebagai

akibat adanya kontak secara langsung dan terus-menerus

antara kelompok-kelompok manusia yang mempunyai

kebudayaan yang berbeda-beda, sehingga menimbulkan

adanya perubahan kebudayaan asli dari kedua masyarakat

yang bersangkutan.

b. A.L. Kroeber,

mendefinisikan akulturasi sebagai salah satu

bentuk perubahan kebudayaan yang disebabkan pengaruh

dari luar. Pengaruh itu bisa berjalan secara timbal balik atau

hanya satu pihak saja. Suatu akulturasi dapat terjadi apabila

di antara keduanya memiliki hubungan yang sangat erat,

serta menunjukkan adanya saling membutuhkan untuk

kemudian dijadikan bagian dari kebudayaan masing-masing.

c. J.L. Gillin dan J.P. Gillin,

menjelaskan bahwa akulturasi

adalah suatu proses di mana masyarakat yang berbeda-beda

dalam kebudayaannya itu mengalami perubahan dengan

adanya kontak langsung dan lama, akan tetapi tidak sampai

pada percampuran yang menyeluruh dari dua kebudayaan

tersebut.

d. Koentjaraningrat,

mengatakan bahwa proses akulturasi itu

timbul apabila suatu kelompok manusia dengan kebuda-

yaannya dihadapkan dengan unsur kebudayaan asing yang

berbeda sedemikian rupa sehingga unsur kebudayaan asing

itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan

sendiri, tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan sendiri.

Akulturasi dapat terwujud melalui kontak budaya yang

bentuknya bermacam-macam, di antaranya adalah sebagai

berikut.

a. Kontak budaya bisa terjadi antara seluruh anggota masya-

rakat atau sebagian saja, bahkan hanya individu-individu dari

dua masyarakat. Adapun unsur kebudayaan yang dijadikan

bahan akulturasi berbeda-beda bentuknya. Contohnya

kontak budaya dalam bidang keagamaan.

b. Kontak budaya dapat berjalan melalui perdamaian antara

dua kelompok masyarakat yang bersahabat, maupun melalui

permusuhan antarkelompok.

c. Kontak budaya dapat timbul di antara masyarakat yang

mempunyai kekuasaan, baik dalam bidang politik maupun

ekonomi pada masyarakat yang dikuasai.

d. Kontak kebudayaan antara dua masyarakat dapat ber-

langsung dalam kadar keterpengaruhan yang sama besar,

maupun berbeda besarnya. Hal itu disebabkan karena kedua

budaya itu mempunyai perbedaan dalam kekuatannya.

24

Sosiologi

SMA dan MA Kelas XII

e. Kontak budaya dapat terjadi melalui aspek-aspek materiil

maupun nonmateriil dari suatu kebudayaan yang sederhana

kepada kebudayaan yang lebih kompleks yang satu dengan

kebudayaan yang kompleks lainnya.

3. Asimilasi

Asimilasi merupakan proses sosial tingkat lanjut yang timbul

apabila terdapat golongan-golongan manusia yang mempunyai

latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda saling

berinteraksi dan bergaul secara langsung dan intensif dalam

waktu yang lama, dan kebudayaan-kebudayaan dari golongan-

golongan tadi masing-masing berubah sifatnya yang khas

menjadi unsur-unsur kebudayaan yang baru, yang berbeda

dengan aslinya. Dengan demikian akan muncul kebudayaan

baru yang merupakan kebudayaan campuran di antara

golongan-golongan yang saling bertemu itu.

Pada dasarnya asimilasi dilakukan sebagai usaha untuk

mengurangi perbedaan antarindividu atau antarkelompok guna

mencapai satu kesepakatan berdasarkan kepentingan dan

tujuan-tujuan bersama. Sementara itu

Koentjaraningrat

berpendapat bahwa proses asimilasi akan timbul jika ada

kelompok-kelompok yang berbeda kebudayaan saling ber-

interaksi secara langsung dan terus-menerus dalam jangka

waktu yang lama, sehingga kebudayaan masing-masing

kelompok berubah dan saling menyesuaikan diri.

4. Akomodasi

Menurut

J.L. Gillin dan J.P. Gillin,

akomodasi diartikan

sebagai suatu pengertian yang digunakan oleh para sosiolog

untuk menggambarkan suatu proses dalam hubungan-

hubungan sosial yang sama artinya dengan pengertian adaptasi

yang dipergunakan oleh ahli-ahli biologi untuk menunjuk pada

suatu proses di mana makhluk hidup menyesuaikan diri dengan

alam sekitarnya. Dengan demikian akomodasi merupakan suatu

keadaan yang menunjuk didapatinya keseimbangan dalam

hubungan-hubungan sosial antara perorangan dan kelompok-

kelompok orang sehubungan dengan norma-norma dan nilai-

nilai yang berlaku di masyarakat.

Tahukah Kamu?

Tidak selalu proses sosial terjadi di

dalam masyarakat menghasilkan

asimilasi yang merupakan bentuk

yang paling mendekati integrasi

sosial. Terkadang perubahan-

perubahan yang terjadi dalam

masyarakat tidak diikuti reaksi yang

adjustive

atau menyesuaikan,

dengan demikian yang terjadi adalah

konflik. Jika yang terjadi konflik, maka

diperlukan akomodasi.

Tugas Individu

Berdasarkan pemahamanmu tentang akulturasi, coba deskripsikan pengertian akulturasi

dengan disertai contoh konkret yang ada pada masyarakat di sekitarmu!

Tugas Kelompok

Bersama dengan teman sekelompokmu, tunjukkan perbedaan antara akulturasi dan

asimilasi! Jelaskan dengan singkat!

Proses Perubahan Sosial dalam Masyarakat

25

E.

Syarat-Syarat Perubahan Sosial Diterima

Masyarakat

Menurut kamu, apakah segala sesuatu agar dapat diterima

harus memenuhi beberapa persyaratan? Tentu saja, misalnya

saja pada saat kamu diterima sebagai siswa di sekolahmu. Pasti

ada syarat-syarat yang harus kamu penuhi, seperti menyerahkan

ijazah, nilai kelulusan, mengikuti ujian masuk, dan sebagainya.

Begitu pula dengan perubahan sosial. Menurut

Ayat Suryatna

,

agar dapat diterima oleh masyarakat secara luas, perubahan sosial

harus memenuhi beberapa persyaratan, di antaranya adalah

sebagai berikut.

1. Masyarakat harus merasa butuh dengan perubahan, serta

ada kesadaran bersama bahwa kehidupan saat ini sudah

tidak cocok lagi, mengingat pergeseran waktu telah ber-

dampak pada perubahan lingkungan. Akibatnya kebudayaan

masyarakat masa lampau tidak mungkin lagi dapat di-

terapkan dalam kehidupan saat ini atau bahkan kebudayaan

yang tengah berlangsung saat ini harus dipersiapkan untuk

menciptakan kebudayaan masyarakat mendatang.

2. Perubahan yang disebabkan terjadinya inovasi harus dapat

dipahami dan dikuasai oleh anggota masyarakat lainnya.

Inovasi itu harus bermanfaat bagi kehidupan bersama pada

waktu mendatang. Seperti dapat kita contohkan dalam

menjelaskan pentingnya inovasi melalui pembangunan.

3. Perubahan itu harus dapat diajarkan. Hal ini mengingat

inovasi adalah suatu konfigurasi mental atau adanya

perubahan dalam tatanan sistem berpikir seseorang.

Konfigurasi mental tersebut akan menghasilkan perilaku dan

hasil perilaku itu di antaranya dalam bentuk benda-benda.

4. Perubahan itu harus menggambarkan keuntungan masya-

rakat pada masa yang akan datang. Perubahan yang

dilakukan oleh inovator-inovator harus senantiasa didasarkan

pada fakta yang diambil dari kondisi saat ini dalam rangka

meningkatkan taraf kehidupan manusia yang lebih baik.

5. Perubahan tidak merusak prestise pribadi atau golongan.

Seorang pembaru yang berhasil adalah mereka yang me-

miliki tidak hanya sekadar kecerdasan, tetapi juga peluang.

Ia juga harus memiliki kepribadian yang fleksibel, sehingga

dapat menghargai orang lain.

Tugas Kelompok

Menurut kelompokmu, apakah syarat-syarat di atas mutlak harus ada dalam suatu

perubahan? Bagaimana pendapatmu jika suatu perubahan tidak memiliki salah satu unsur

tersebut, apakah perubahan akan ditolak? Diskusikan dengan teman sekelompokmu dan

buatlah sebuah laporan untuk dikumpulkan kepada guru pengampu pelajaran sosiologi!

26

Sosiologi

SMA dan MA Kelas XII

Latih Kemampuan 1

I. Pilihlah satu jawaban yang tepat!

Kerjakan di buku tugasmu!

1.

Arti konflik sebagai salah satu sebab tim-

bulnya perubahan sosial yang berasal dari

dalam masyarakat adalah ....

a. pertikaian dalam kelompok yang me-

nimbulkan polarisasi

b . perpecahan yang tidak habis-habisnya

c. perbedaan pendapat yang menim-

bulkan perpecahan

d. pihak yang bertikai tidak mau saling

mengalah

e. para pemuka masyarakat yang saling

mencari pendukung

2.

Perubahan mode pakaian dikategorikan

sebagai perubahan yang pengaruhnya

kecil dengan ruang lingkup yang tidak

luas, karena ....

a. selalu menguntungkan kaum muda

b . hanya diikuti golongan tertentu

c. tidak ada hubungan dengan bidang

politik

d. hanya berhubungan dengan kebu-

tuhan pokok

e. perubahan ini diciptakan oleh kaum

pedagang

Rangkuman

x

Perubahan sosial adalah suatu bentuk usaha masyarakat untuk melakukan perbaikan,

atau memperbarui kondisi yang sekarang menjadi berbeda dari kondisi sebelumnya.

x

Perspektif perubahan sosial meliputi perspektif evolusi, perspektif konflik, perspektif

fungsional, dan perspektif siklis.

x

Soerjono Soekanto menyebutkan bahwa terjadinya perubahan sosial disebabkan oleh

faktor intern yang meliputi perubahan penduduk, adanya penemuan baru, konflik

dalam masyarakat, dan terjadi pemberontakan atau revolusi, serta faktor ekstern yang

meliputi faktor alam yang ada di sekitar masyarakat berubah, peperangan, dan

pengaruh kebudayaan masyarakat lain.

x

Proses perubahan sosial meliputi difusi, akulturasi, asimilasi, dan akomodasi.

x

Paul B. Horton dan Chester L. Hunt berpendapat bahwa faktor penentu dan kadar

perubahan sosial adalah lingkungan fisik, kontak dan isolasi, struktur sosial, sikap

dan nilai, serta kebutuhan yang dianggap perlu.

x

Syarat-syarat suatu perubahan sosial diterima masyarakat adalah sebagai berikut.

Masyarakat harus merasa butuh dengan perubahan itu.

Perubahan yang disebabkan terjadinya inovasi harus dapat dipahami dan dikuasai

oleh anggota masyarakat lainnya.

Perubahan itu harus dapat diajarkan.

Perubahan itu harus menggambarkan keuntungan masyarakat pada masa yang

akan datang.

Perubahan tidak merusak prestise pribadi atau golongan.

Proses Perubahan Sosial dalam Masyarakat

27

3.

Berikut ini yang merupakan faktor pe-

nyebab terjadinya perubahan sosial yang

berasal dari dalam masyarakat adalah ....

a. pertentangan dalam masyarakat

b . penjajahan oleh masyarakat lain

c. kontak dengan masyarakat lain

d. sistem pendidikan formal yang maju

e. sikap menghargai karya orang lain

4.

Berikut ini yang merupakan contoh

perubahan yang dikehendaki melalui

pembangunan nasional adalah ....

a. perkembangan mode pakaian

b . pemberian bea siswa

c. penanggulangan pengangguran

d. urbanisasi dari desa ke kota

e. melenyapkan adat tradisional

5.

Faktor pendorong penemuan baru yang

berkaitan dengan sikap inovatif adalah ....

a. adanya tekanan dari berbagai pihak luar

b . sadar akan kekurangan yang dimiliki

c. rasa percaya diri bahwa kesuksesan

harus diraih

d. sistem sosial yang terbuka terhadap

perubahan

e. masyarakat yang memiliki wawasan luas

6.

Perubahan unsur kebudayaan selalu

diikuti oleh perubahan sosial. Berikut ini

yang tidak selaras dengan pernyataan

tersebut, dengan kata lain perubahan unsur

kebudayaan tidak diikuti oleh perubahan

sosial adalah ....

a. perubahan kebijakan politik

b. perubahan dari sentralisasi menjadi

otonomi

c. perubahan tarif bioskop

d. perubahan gaya dalam kesenian

e. perubahan TDL dan harga BBM

7.

Penyebab perubahan sosial yang datang

dari luar masyarakat (ekstern) adalah ....

a. kelahiran dan kematian

b. pertambahan penduduk

c. perubahan lingkungan alam

d. penemuan baru

e. revolusi

8.

Perubahan sosial budaya yang diren-

canakan oleh pihak-pihak tertentu meru-

pakan perubahan yang dikehendaki.

Pihak-pihak yang menghendaki peru-

bahan itu disebut dengan ....

a.

agent of change

b.

social of change

c.

the leader of change

d.

social planning

e.

power of change

9.

Berikut ini yang merupakan pengertian

invention

adalah ....

a. penemuan yang disengaja

b . penemuan yang masih dalam bentuk

ide

c. penemuan baru yang telah diakui oleh

masyarakat

d. alat yang digunakan dalam proses

pembaruan

e. hasil inovasi yang tidak disengaja,

tetapi diterima oleh masyarakat

10.

Pelaksanaan pembangunan di Indonesia

termasuk perubahan sosial yang ber-

sifat ....

a. terlaksana

b. menyeluruh

c. penyesuaian nilai

d. terarah dan terencana

e. dialami semua masyarakat

II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!

1.

Apakah yang dimakud dengan perubahan dalam kehidupan sosial?

2.

Jelaskan faktor penyebab terjadinya perubahan sosial dari luar masyarakat!

3.

Sebutkan faktor penyebab perubahan sosial menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt!

4.

Jelaskan cara masuknya unsur-unsur baru ke dalam suatu masyarakat!

5.

Sebutkan syarat sebuah perubahan sosial dapat diterima oleh masyarakat!

28

Sosiologi

SMA dan MA Kelas XII

Analisis Kasus

Cermatilah dengan saksama wacana di bawah ini, kemudian jawablah pertanyaan-

pertanyaan yang berkaitan dengan wacana dan pokok bahasan pada bab ini!

Kerugian Industri UKM Rp290,5 M

SIDOARJO

– Musibah luapan lumpur Lapindo betul-betul memukul sektor industri dan

perdagangan, serta usaha kecil menengah (UKM) di Sidoarjo. Selama hampir lima bulan

bencana, kerugian yang dialami sektor tersebut mencapai Rp290,5 miliar. Kepala Dinas

Perindutrian dan Perdagangan (Disperindag) Sidoarjo, Soetardjo membeberkan angka kerugian

itu. “Nilai kerugiannya sekitar Rp290,5 miliar untuk semua industri dan perdagangan, maupun

UKM yang terkena musibah luapan lumpur Lapindo,” kata Soetardjo.

Dalam daftar rekapitulasi kerugian dampak lumpur Lapindo yang ditunjukkan Soetardjo,

tercantum nilai kerugian Rp290.573.096.719,00. Nilai tersebut dibagi menjadi dua bagian.

Pertama, kerugian perusahaan bidang industri dan perdagangan sebesar

Rp 290.542.211.714,00. Jumlah yang terdata 23 perusahaan. Perusahaan-perusahaan tersebut

bergerak di bidang industri rokok, manufaktur, makanan ringan, meubel, hingga konstruksi

baja dan beton. Masing-masing perusahaan merugi Rp38 juta sampai Rp53 miliar.

Kedua, kerugian UKM yang mencapai Rp30.885.005,00. Terdiri atas 115 UKM yang

tersebar di Desa Renokenongo dan Kelurahan Jatirejo, Kecamatan Porong, serta Desa

Kedungbendo, Kecamatan Tanggulangin, dan Desa Besuki, Kecamatan Jabon. UKM-UKM

ini kebanyakan bergerak di bidang makanan, seperti warung nasi, penjual kupang, produsen

telor asin, dan sejenisnya. Kerugian yang diderita masing-masing UKM tidak terlalu besar,

rata-rata Rp40 ribu sampai dengan Rp60 ribu. Kerugian terbesar hanya Rp17,5 juta, yakni

rumah kos-kosan dan rumah kontrakan milik Heru Susanto di RT 5 RW 1, Desa

Renokenongo, Kecamatan Porong. “Data ini baru kami laporkan ke tingkat satu (Pemprov

Jatim). Nanti, biar tingkat satu yang mengajukan ke Lapindo melalui Tim Nasional

Penanggulangan Bencana Lumpur,” imbuh Soetardjo.

Menurut dia, Rp290,5 miliar itu baru nilai kerugian yang dilaporkan masing-masing

perusahaan dan UKM. Belum termasuk nilai kerugian akibat menurunnya aktivitas produksi

yang terganggu akibat musibah luapan lumpur Lapindo. Soetardjo menyatakan bahwa hingga

kemarin dirinya belum bisa menentukan nilai kerugian yang terjadi akibat penurunan

aktivitas produksi. “Untuk bisa menentukan nilai kerugiannya, perlu diadakan studi

kelayakan yang mendalam. Dan, itu perlu biaya lagi. Tapi yang jelas, perkiraan kasar saat ini

sudah terjadi penurunan aktivitas produksi sekitar 40–45 persen,” tuturnya.

Sayang, Soetardjo tidak dapat menyebutkan langkah-langkah konkret yang ditempuh

Disperindag untuk mengatasi masalah tersebut. “

Ya

, kami

kan

sudah rapat dengan tingkat

satu berkali-kali, dengan Tim Satlak, maupun Tim Nasional,” ujarnya.

Sumber:

Jawapos, 18 Oktober 2006

dengan perubahan.

Pertanyaan:

1.

Apakah dalam wacana di atas terjadi perubahan sosial? Jelaskan!

2.

Perubahan seperti apakah yang tampak pada wacana di atas?

3.

Mengapa bencana alam dapat berakibat sangat parah atau fatal terhadap kondisi masyarakat

di sekitarnya?

4.

Menurut kamu, teori perubahan sosial yang mana yang paling tepat untuk membahas

permasalahan pada wacana di atas?

5.

Buatlah suatu kesimpulan atas wacana di atas, sesuaikan dengan materi yang telah dibahas

dalam bab ini!